Minggu, 09 Maret 2014

Penyakit Amandel

AMANDEL

Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Penyebab Penyakit Amandel salah satunya oleh banyaknya kuman-kuman yang masuk pada rongga mulut, sehingga muncullah amandel di kerongkongan.
Penyebab Penyakit Amandel
Penyebab utama dari amandel adalah makanan, karena amandel 70% disebabkan oleh makanan. Adapun makanan yang biasa menyebabkan amandel contohnya gorengan, makanan pedas, minuman dingin, makanan berminyak, dan semua itu bisa memicu untuk berkembangnya bakteri pada kerongkongan. 
Amandel merupakan salah satu bentuk kelenjar getah bening yaitu sebagai pusat perlawanan terhadap infeksi.



Gejala Amandel
Sering demam dan kedinginan
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Susah menelan dan terasa sakit
Bengkak kelenjar getah bening di bagian leher dan rahang.
Amandel termasuk penyakit menular. Penyakit ini menular kepada orang-orang yang berhubungan dekat dengan si penderita. Dan amandel juga termasuk penyakit turunan dari orant tuanya.

Tapi jika anda belum terkena Penyakit Amandel, alangkah baiknya menggunakan pencegahan dengan cara seperti berikut:


Pencegahan Penyakit Amandel
Hindari makanan yang tidak di anjurkan seperti pada tulisan di atas yaitu penyebabnya makanan.
Saat mau makanan, cucilah tangan anda terlebih dahulu. Karena sebersih apapun anda mencuci tangan, masih ada 1 dan 2 virus yang menempel pada tangan.
Jika ada teman atau anggota keluarga anda yang terkena amandel, cobalah untuk tidak menggunakan peralatan makan secara bersamaan. 
Dan bagi yang sudah terkena amandel, jangan takut. Karena disini kami juga punya Obat Tradisional Sakit Amandel dengan Terapi Jus.


Obat Tradisional Amandel
1. Minum segelas jus wortel dan setengah gelas jus bayam pada pagi hari.
2. Minum segelas jus wortel dan setengah gelas jus bayam pada sing hari.
3. Minum segelas jus wortel, setengah gelas jus seledri, dan sepertiga gelas jus bayam, pada sore hari.
4. Dan trakhir pada malam harinya, minumlah segelas jus wortel.
Lakukanlah pengobatan di atas dengan secara teratur dan tepat waktuu. Selamat mencoba dan semoga amandel anda teratasi.

Penyebab Dari Penyakit Amandel

Salah satu yang paling dominan dalam timbulnya penyakit adalah serangan bakteri atau virus. Salah satunya adalah Streptococus pyogenes ( bakteri penyebab peradangan amandel). Sementara jenis virus yang menjadi penyebab amandel adalah Epstein-Barr atau lebih sering disebut dengan adenovirus dan coxsackie. Infeksi amandel akan semakin parah dan menular jika tidak segera diatas. Berikut adalah secara rinci faktor penyebab terjadinya penyakit amandel.
Makanan ( makanan yang termasuk jajajan anak-anak yang tidak sehat), apalagi jika mengandung bahan pengawet, pemanis buatan dan pewarna kimia. biasanya terdapat pada makanana ringan seperti es krim, permen dan camilan anak-anak.
Kurang Vitamin C. Vitamin ini sangat bermanfaat untuk tubuh. Setidaknya tubuh memerlukan asupan     500 mg citamin C salam satu hari
Terlalu mengagumi makanan pedas
Kurang minum air putih. Memang tidak dapat dpungkiri khasiat dari air putih sangat banyak,           kekurangan air putih dapat menimbulkan berbagai penyakit. Tubuh membutuhkan cairan dan air putih merupakan cairan tubuh paling baik  murni tanpa campuran bahan kimia.
Kurang memperhatikan kebersihan sebelum makan.

Resep Pengobatan Penyakit Amandel 


Amandel (tonsil) terdapat pada semua orang. Amandel membuat limfosit yakni sejenis sel darah putih yang bertugas membunuh kuman yang masuk melalui mulut.
Bila amandel sehat-sehat saja, atau amandel agak besar tapi tidak mengganggu jalan pernafasan atau menimbulkan sakit, maka tidak perlu diapa-apakan.
Amandel yang perlu di obati adalah amandel yang meradang (disebabkan oleh infeksi kuman) sehingga menimbulkan demam, sakit kepala, muntah-muntah, lemas tidak bersemangat, dan bahkan mengganggu pernafasan.

Adapun Resep-resepnya sebagai berikut :
1. Ambil 3 kulit jeruk nipis, kemudian dicuci. Potong-potong dan rebus dengan 2 gelas air sampai tinggal 3/4 lalau saring. Kumur-kumur dengan airnya dan diminum.Lakukan 3-4 kali sehari, masing-masing 3 sendok makan.
2. Seibu jari kunyit diparut, seduh dengan segelas air, beri perasan air jeruk nipis dan sesendok makan madu. Minum sehari sekali.
3. Beberapa helai daun mengkudu dicuci sampai bersih, kemudian direbus sampai matang. Makanlah sebagai lalap. Namun setiap setengah jam sekali berkumur dengan air ramuan. (catatan : resep ini juga dapat mengobati radang tenggorokan)
4. Ambil 5-10 lembar daun sosor bebek, lalu dicuci. Kemudian dibilas dengan air masak dan tumbuk sampai halus, peras, saring. Gunakan air tersebut untuk berkumur.
Demikianlah beberapa resep pengobatan penyakit amandel, semoga bermanfaat dan cepat sembuh:
CARA HERBAL ALAMI ATASI PENYAKIT AMANDEL PADA ANAK ANAK.
Menjaga kesehatan anak anak perlu diperhatikan oleh semua orang tua. Ada beberapa penyakit yang bisa terjadi pada anak-anak seperti penyakit asma dan amandel. Kali ini kita akan membahas tentang solusi penyakit amandel tanpa operasi amandel. 
Amandel pada anak-anak yang meradang membuat rasa lemas, demam, batuk, pilek, sulit bernafas, mual-mual dan daya konsentrasinya menurun. Itu di karenakan bakteri-bakteri atau virus yang menyerang daya tahan tubuh. Sebenarnya ada beberapa metode pengobatan penyakit amandel yang harus di coba salah satunya pengobatan tradisional dan pengobatan modern. Kalau pengobatan modern untuk penyakit amandel adalah obat-obatan yang di buat oleh manusia dan perlengkapan dan peralatan yang moden. 

Pengobatan tanpa operasi Amandel dengan herbal alami Ada beberapa alasan kalau obat tradisional amandel lebih banyak di gunakan di banding obat dari dokter. Kalau obat modern lebih banyak memakan biaya dan untuk amandel banyak sekali proses yang harus di jalani, seperti menebus resep obat yang di berikan dokter, atau harus melakukan operasi amandel dan lain sebagainya. 

Kalau obat tradisional bisa di lakukan sendiri dengan cara memanfaatkan tumbuh-tumbuhan apa saja yang bisa digunakan untuk obat amandel. Tidak semua orang bisa melakukan pengobatan secara modern karena faktor kemampuan materi mereka lebih memanfaatkan obat-obat herbal. Walaupun sekarang jamannya modern masih banyak orang-orang yang mengatasi amandel dengan cara herbal atau alami, mereka bisa membeli obat-obat herbal yg terjangkau harganya atau bisa meracik ramuan obat herbalnya sendiri. Ada beberapa bahan alami yang bisa di gunakan seperti kunyit jeruk, pace kunyit, benalu teh-sambiloto kunyit. Radang amandel menyebabkan amandel membengkak dan merah serta gatal, sakit pada tenggorokan, saat menelan makanan sakit, mutah-muntah, sakit kepala, lemas, demam, nafsu makan menurun. 

RAMUAN HERBAL ALAMI AMANDEL PADA ANAK ANAK

Berikut ini ramuan herbal alami: 
1. kunyit jeruk 
Kunyit di parut, kemudian jeruk diperas untuk diambil airnya, lalu campurkan madu asli satu sendok makan dan sedikit air panas. Bisa diminum 2 kali sehari secara rutin. 

2. pace kunyit. 
buah pace matang dan 1 kunyit di bersihkan terlebih dahulu lalu di parut dan di saring diambil airnya saja, tambahkan air perasan jeruk nipis dan 1 sendok madu diaduk hingga merata. Bisa diminum 2-3 kali sehari. 

3. benalu teh-sambiloto 
kunyit 30 gr benalu teh, 30 gr temu putih, 10 gr sambilato kering 20 gr kunyit. Masukan bahan-bahan tadi ke dalam panic yang mendidih dengan 800 cc air sehingga tersisa 400 cc, disaring airnya dan diminum. Bisa diminum 2 kali sehari, sekali minum 200 cc. 

Inilah ramuan herbal alami yang tidak menimbulkan efek samping dan sangat aman untuk di konsumsi. 
Ramuan-ramuan herbal di atas merupakan ramuan tradisional kelas premium dengan formula untuk memenuhi standar kesehatan yang terbaik dari seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dan di dunia. Banyak penyebab terjadinya radang amandel seperti, amandel akut adalah streptokus beta hemolitikus grup A. bakteri lain yang dapat menyebabkan radang amandel akut yaitu haemophilus influenza dan bakteri lain dari golongan pneumokokus dan stafilokokus. 

Virus yang juga kadang-kadang di temukan sebagai penyebab randang amandel akut. Penderita radang amandel akut biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangakn radang amandel kronis terjadi berulang-ulang dan berlangsung lama. 

Ada juga cara pencegahan agar dapat terhindar dari penyakit amandel yaitu: 

1. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan sendiri di rumah untuk pencegahan, perawatan dan penggobatan dilakukan dengan cara: hindari minum es, sirup, ice cream makanan dan minuman yang bersifat dingin, gorengan, makanan yang berbahan pengawet. 

2. Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari. 

3. Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari. 

4. Diberikan terapi antibiotik atau petunjuk dokter apabila ada infeksi bakteri dan istirahat yang cukup. 

5. Dapat juga gunakan ramuan alami amandel yang praktis seperti lamandel

Demikian sekilas tentang ramuan herbal tradisional alami untuk mengatasi penyakit amandel pada anak anak maupun orang dewasa tanpa harus melakukan operasi amandel. Mari peduli dengan kesehatan anak-anak Indonesia.
Mitos Salah tentang “Penyakit Amandel” Yang Masih Banyak Dianut
Mitos Yang Salah tentang “Penyakit Amandel”
Tonsilitis Akut atau “Penyakit Amandel”
Sebagian orang sering mengalami nyeri tenggorok, demam,  batuk dan pilek. Bila hal ini terjadi berulang terlalu sering makan sering menyertai gangguan  tonsilitis atau awam menyebut “penyakit amandel”. Mitos salah yang saat ini berkembang bahwa penyakit amandel disebabkan karena minum es, kena hujan, akibat cuaca, makan minyak atau goreng-gorengan, atau makan pedas. Mitos ini selama ini masih banyak diyakini oleh masyarakat awam bahkan sebagian klinisi atau dokter. Ternyata penyakit ini sering dialami oleh penderita alergi.
Mitos Salah tentang “Penyakit Amandel” Yang Masih Banyak Dianut
Selama ini banyak masyarakat awam menganggap bahwa penyakit tonsilitis disebabkan karena hal lain yang sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Mitos tidak benar tentang penyebab tonsiltis yang sering diungkapkan masyarakat bahkan oleh sebagian klinisi atau dokter :
MITOS : Tonsilitis atau penyakit amandel disebabkan karena Minum Es, Makan Minyak atau goreng-gorengan, Makan pedas atau makan yang mengandung  MSG.
FAKTA : 70-% pada anak dan  90% pada dewasa penyebabnya adalah infeksi virus.  Pada anak 30% penyebabnya Streptokokus hemolitikus, sedangkan pada dewasa hanya sekitar 10%. Penularan penyakit ini melalu droplet infection (melalui udara saat kontak yang sakit bersin atau batuk), berjabat tangan, berciuman dan sebagainya). Minum es, makan pedas dan sebagainya  akan mungkin akan berpengaruh bila penderita sudah mengalami infeksi atau hanya memperberat bukan penyebab utama. Makanan penyebab alergi mungkin berpengaruh, tetapi bukan penyebab langsung. Bila pada penderita alergi makanan makan makanan tertentu penyebab alergi seperti coklat, ikan laut atau buah tertentu akan mengakibatkan manifestasi alergi meningkat (khususnya saluran cerna) . Keadaan ini akan membuat penderita daya tahan tubuhnya menurun sehingga akan mudah tertular virus atau bakteri yang mengakibatkan tonsilitis.
  • MITOS : Tonsilitis atau penyakit amandel harus diberi antibiotika. 
  • FAKTA : Pemberian antibiotika tidak dianjurkan karena penyebab tonsilitis sebagian besar karena virus. Pemberian antibiotika hanya diberikan bila dicurigai penyebab infeksinya adalah bakteri (yang paling sering streptokokus). Pada kenyataannya sebagian besar penderita tonsilitis mendapatkan pemberian antibiotika yang tidak perlu.
  • MITOS : Tonsilitis atau penyakit amandel harus dioperasi karena penyebab anak bodoh, karena kekurangan oksigen di otak. 
  • FAKTA : Indikasi operasi yang sebenarnya bukan klarena anak bodok dan sebagainya, tetapi ada indikasi khusus kapan anak harus dilakukan oprasi.                                                                                       

Tosilitis Akut


Tonsilitis atau kalangan masyarakat awam menyebut dengan istilah penyakit Amandel. Tonsillitis adalah infeksi (radang) tonsil (amandel) yang pada umumnya disebabkan oleh mikro- organisme (bakteri dan virus). Terbanyak dialami oleh anak usia 5-15 tahun. Tonsillitis, berdasarkan waktu berlangsungnya (lamanya) penyakit, terbagi menjadi 2, yakni Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis.
Dikategorikan Tonsilitis akut jika penyakit (keluhan) berlangsung kurang dari 3 minggu. Sedangkan Tonsilitis kronis jika infeksi terjadi 7 kali atau lebih dalam 1 tahun, atau 5 kali selama 2 tahun, atau 3 kali dalam 1 tahun secara berturutan selama 3 tahun. Adakalanya terdapat perbedaan penggolongan kategori Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis.

Penyebab
70-% pada anak penyebabnya adalah infeksi virus, demikian pula  pada dewasa 90% penyebabnya juga virus.  
Pada anak 30% penyebabnya Streptokokus hemolitikus, sedangkan pada dewasa hanya sekitar 10%. Jenis Streptokokus meliputi Streptokokus β hemolitikus, Streptokokus viridans dan Streptokokus piogenes. Bakteri penyebab tonsilitis akut lainnya meliputi Stafilokokus Sp., Pneumokokus, dan Hemofilus influenzae. Hemofilus influenzae menyebabkan tonsilitis akut supuratif.
Seringkali terjadi pada penderita Alergi.
Pada penderita alergi seringkali mengalami infeksi berulang karena bila alergi tidak dikendalikan akanmengakibatkan daya tahan tubuh menurun dan mudah terserang infekasi saluran naas khususnya tonsilitis atau amandel. Bila infeksi batuk, pilek atau demam seringkali berulang setiap bulan atau bahkan sebulan dua kali, maka akibat yang paling sering terjadi adalah tonsil membesar atau yang seringkali disebut amandel hingga mengganggu pernapasan dan gangguan tidur.
Pada banyak kasus, saat alergi dikendalikan maka daya tahan tubuh membaik sehingga resiko untuk terjadi infeksi saluran anapas atas baik berupa batuk, pilek, demam (infeksi tenggorok, tonsilitis dan sebagainya) akan semakin berkurang. Sebaliknya bila alergi sulit dikendalikan maka infeksi berulang akan seriung terjadi mengakibatkan salah satunya tonsil membesar (amandel), resiko sinuitis meningkat dan resiko otitis media juga meningkat. 
Mekanisme Biologis Terjadinya Tonsilitis Akut
Tonsil dibungkus oleh suatu kapsul yang sebagian besar berada pada fosa tonsil yang terfiksasi oleh jaringan ikat longgar. Tonsil terdiri dari banyak jaringan limfoid yang disebut folikel. Setiap folikel memiliki kanal (saluran) yang ujungnya bermuara pada permukaan tonsil. Muara tersebut tampak oleh kita berupa lubang yang disebut kripta.
Saat folikel mengalami peradangan, tonsil akan membengkak dan membentuk eksudat yang akan mengalir dalam saluran (kanal) lalu keluar dan mengisi kripta yang terlihat sebagai kotoran putih atau bercak kuning. Kotoran ini disebut detritus. Detritus sendiri terdiri atas kumpulan leukosit polimorfonuklear, bakteri yang mati dan epitel tonsil yang terlepas. Tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Tonsilitis akut dengan detritus yang menyatu lalu membentuk kanal-kanal disebut tonsilitis lakunaris.
Detritus dapat melebar dan membentuk membran semu (pseudomembran) yang menutupi tonsil. Adanya pseudomembran ini menjadi alasan utama tonsilitis akut didiagnosa banding dengan angina Plaut Vincent, angina agranulositosis, tonsilitis difteri, dan scarlet fever.
GEJALA DAN TANDA
Keluhan yang dapat dialami penderita Tonsilllitis, antara lain:
Tengorokan terasa kering, atau rasa mengganjal di tenggorokan (leher)
Nyeri saat menelan (menelan ludah ataupun makanan dan minuman) sehingga menjadi malas makan.
Nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga.
Demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas, nyeri otot.
Dapat disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau, mual, kadang nyeri perut, pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar limfe) di sekitar leher.
Adakalanya penderita tonsilitis (kronis) mendengkur saat tidur (terutama jika disertai pembesaran kelenjar adenoid (kelenjar yang berada di dinding bagian belakang antara tenggorokan dan rongga hidung).
Pada pemeriksaan, dijumpai pembesaran tonsil (amandel), berwarna merah, kadang dijumpai bercak putih (eksudat) pada permukaan tonsil, warna merah yang menandakan peradangan di sekitar tonsil dan tenggorokan.
Komplikasi Tonsilitis Akut
Meskipun jarang, tonsilitis akut dapat menimbulkan komplikasi lokal yaitu abses peritonsil, abses parafaring dan otitis media akut.
Komplikasi lain yang bersifat sistemik dapat timbul terutama oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus berupa sepsis dan infeksinya dapat tersebar ke organ lain seperti bronkus (bronkitis), ginjal (nefritis akut & glomerulonefritis akut), jantung (miokarditis & endokarditis), sendi (artritis) dan vaskuler (plebitis).
Terapi Tonsilitis Akut
Tonsilitis akut pada dasarnya termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limiting disease) terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh yang baik.
Pasien dianjurkan istirahat dan makan makanan yang lunak.
Berikan pengobatan simtomatik berupa analgetik, antipiretik, dan obat kumur yang mengandung desinfektan.
Pemberian antibiotika tidak dianjurkan karena penyebab tonsilitis sebagian besar karena virus. Pemberian antibiotika hanya diberikan bila dicurigai penyebab infeksinya adalah bakteri (yang paling sering streptokokus). Pada kenyataannya sebagian besar penderita tonsilitis mendapatkan pemberian antibiotika yang tidak perlu.
Pencegahan
Tak ada cara khusus untuk mencegah infeksi tonsil (amandel). Secara umum disebutkan bahwa pencegahan ditujukan untuk mencegah tertularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang dapat memicu terjadinya infeksi tonsil. Namun setidaknya upaya yang dapat dilakukan adalah:
Mencuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran mikro-organisme yang dapat menimbulkan tonsilitis.
Menghindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, setidaknya hingga 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan (yang disebabkan kuman) mendapatkan antibiotika.
Tonsilektomi adalah operasi pengangkatan tonsil/mandel/amandel. Operasi ini merupakan operasi THT-KL yang paling sering dilakukan pada anak-anak. Para ahli belum sepenuhnya sependapat tentang indikasi tentang tonsilektomi, namun sebagian besar membagi alasan (indikasi) tonsilektomi menjadi:  Indikasi absolut dan Indikasi relatif.
Tonsilektomi merupakan pembedahan yang paling banyak dan biasa dilakukan di bagian THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan), oleh karena itu sering dianggap sebagai pembedahan kecil saja. Tetapi bagaimanapun juga, tonsilektomi adalah suatu pembedahan yang merupakan tindakan manipulasi yang dapat menimbulkan trauma dengan risiko kerusakan jaringan. Komplikasi mulai dari yang ringan bahkan sampai mengancam kematian atau gejala subyektif pada pasien berupa rasa nyeri pasca bedah dapat saja terjadi.
Amandel (tonsil) terdapat pada semua orang. Amandel membuat limfosit yakni sejenis sel darah putih yang bertugas membunuh kuman yang masuk melalui mulut.
Bila amandel sehat-sehat saja, atau amandel agak besar tapi tidak mengganggu jalan pernafasan atau menimbulkan sakit, maka tidak perlu diapa-apakan.
Amandel yang perlu di obati adalah amandel yang meradang (disebabkan oleh infeksi kuman) sehingga menimbulkan demam, sakit kepala, muntah-muntah, lemas tidak bersemangat, dan bahkan mengganggu pernafasan.
Adapun Resep-resepnya sebagai berikut :


1. Ambil 3 kulit jeruk nipis, kemudian dicuci. Potong-potong dan rebus dengan 2 gelas air sampai tinggal 3/4 lalau saring. Kumur-kumur dengan airnya dan diminum.Lakukan 3-4 kali sehari, masing-masing 3 sendok makan.
2. Seibu jari kunyit diparut, seduh dengan segelas air, beri perasan air jeruk nipis dan sesendok makan madu. Minum sehari sekali.
3. Beberapa helai daun mengkudu dicuci sampai bersih, kemudian direbus sampai matang. Makanlah sebagai lalap. Namun setiap setengah jam sekali berkumur dengan air ramuan. (catatan : resep ini juga dapat mengobati radang tenggorokan)
4. Ambil 5-10 lembar daun sosor bebek, lalu dicuci. Kemudian dibilas dengan air masak dan tumbuk sampai halus, peras, saring. Gunakan air tersebut untuk berkumur.
 Sakit "Amandel" mungkin sudah sering kita dengar tapi apakah kita memang sudah mengetahui sebenarnya organ apa itu.
Amandel (tonsil) merupakan salah satu sistem bagian pertahanan tubuh yaitu jaringan limfoid yang fungsinya untuk menghasilkan sel-sel limfosit (bagian dari sel darah putih untuk mekanisme pertahanan tubuh). Amandel terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut (kita dapat melihat sendiri melalui cermin). Tonsil disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel.
Amandel/Tonsil

Tonsil merupakan bagian sistem pertahanan terdepan. Tonsil berperan mencegah penyebaran infeksi kuman yang memasuki tubuh melalui mulut, hidung dan kerongkongan, sehingga tidak jarang tonsil sering mengalami peradangan. Dengan demikian, pembesaran tonsil merupakan tanda reaksi pertahanan bila ada infeksi. Pada anak yang sehat pun, tonsil bisa membesar. Puncak pembesaran ada usia 9-10 tahun, kemudian perlahan akan menyusut. Karena itu, bila tidak ada indikasi yang tepat sebisa mungkin tindakan operasi pengangkatan tonsil dihindari.

Tonsilitis

Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyebab terbanyak ialah infeksi bakteri Streptokokus beta hemolitikus tapi dapat juga disebabkan oleh kuman lain ataupun jenis virus. Untuk infeksi bakteri jenis Streptokokus beta hemolitikus dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya yaitu penjalaran penyakitnya dapat mengenai jantung (demam rheumatik), sendi, ginjal, infeksi pada mata atau radang pada selaput otak.
Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Gejala awalnya dapat berupa demam, rasa gatal/kering di kerongkongan, lesu, sakit saat menelan makanan, napas yang berbau. Lebih lanjut akibat peradangan tersebut, tonsil menjadi bengkak, panas, gatal, dapat timbul keluhan berupa sakit pada otot dan sendi, nyeri seluruh badan, sakit pada kepala dan telinga.

Sedangkan pada tonsillitis yang kronis, peradangan terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama. Penyebabnya bisa berupa iritasi kronik (rokok, makanan), pengaruh cuaca, pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat, dan hygiene mulut yang buruk. Gejalanya ialah sering timbul kekambuhan sakit kerongkongan dan dapat keluar nanah pada lekukan tonsil. Tonsil kelihatan membesar, merah, dan terjadi abses (berbintik-bintik nanah berwarna putih kekuning-kuningan). Pembesaran tonsil/amandel bisa sangat besar sehingga tonsil kiri dan kanan saling bertemu dan dapat mengganggu jalan pernapasan.
Perlukah Amandel diangkat?
Pada prinsipnya, selalu diusahakan jalan dengan terapi obat, sebelum terpaksa menjalani operasi. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi.Biasanya dokter baru menganjurkan untuk dilakukan operasi pengangkatan (Tonsilektomi) bila tonsil sudah membesar sedemikian rupa sehingga menimbulkan sumbatan yang berakibat gangguan pernapasan, kesulitan berat menelan dan berbicara, diduga sebagai sarang infeksi untuk tempat lain dan suspek tumor jinak/ ganas.

Meskipun tonsil diangkat, menurut penelitian sampai saat ini tidak ada perbedaan imunitas/ kekebalan yang cukup signifikan antara yang menjalani tonsilektomi dan yang tidak.

Penatalaksanaan

Untuk tonsilitis akut
Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam. Menghindari minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan
Berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari, dengan obat kumur atau obat isap dengan desinfektan
Diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi• Istirahat yang cukupUntuk tonsilitis kronik
Terapi lokal untuk hygiene mulut dengan obat kumur atau obat isap
Terapi radikal dengan Tonsilektomi bila dengan obat tidak berhasil. 

Sumber :
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2007/11/sakit-amandel-dan-perlukah-dioperasi
Kapita selekta kedokteran/ editor, Mansjoer Arif…[et al]. Ed 3. Jakarta: Media Aesculapius, 2000.
Soepardi HEA, Iskandar: Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok, FKUI, Ed. III, 1997
http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=23&Itemid=3
www.keluargasehat.com/klinik3.htm
http://medika.blogspot.com/2005/12/tonsilitis-akut.html
http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/kapan-operasi-amandel.html 




0 komentar:

Posting Komentar